Perbedaan RAM, ROM, dan Penyimpanan Internal Smartphone

Berbicara mengenai smartphone, tentu tidak lepas dari dari istilah-istilah komponen yang sering disebutkan, seperti RAM, ROM, dan juga Penyimpanan Internal atau Storage. Ketiga istilah tersebut merupakan bagian penting pada smartphone.

Meskipun ketiganya terkait dengan penyimpanan data, masing-masing dari kompenen tersebut memiliki fungsi yang berbeda, dan terkadang membingungkan sekaligus susah untuk dibedakan. Untuk mengetahui detail perbedaan dari ketiga komponen tersebut, yuk simak artikel berikut!.

Perbedaan RAM, ROM, dan Penyimpanan Internal pada Smartphone: Fungsi dan Perbedaannya

RAM

RAM adalah singkatan dari Random Access Momory. RAM memiliki sistem kerja yang sama seperti  Penyimpanan Internal (Storage) yang biasa dipakai untuk menyimpan file, foto, video, musik, aplikasi dan lainnya pada smartphone. Tetapi terdapat perbedaan kemampuan membaca (Read) dan menulis (Write) pada keduanya, dimana RAM jauh lebih cepat dan memumpuni dibanding Storage.

Fungsi utama RAM yaitu menyimpan berbagai file atau data aplikasi yang sedang dijalankan oleh smartphone untuk sementaara waktu. Cara kerjanya, data aplikasi yang belum dijalankan akan disimpan pada Storage, ketika sebuah aplikasi dijalankan data akan dipindahkan ke RAM agar smartphone bisa menjalankan aplikasi dengan lancar, karena RAM mempunyai kemampuan Read dan Write yang sangat cepat. Lalu ketika aplikasi ditutup atau tidak digunakan lagi, RAM akan menghapus atau memindahkan data aplikasi tersebut ke Storage kembali, supaya kapasitas RAM bisa dipakai oleh aplikasi yang sedang dijalankan lainnya.

Secara sederhana, RAM bisa diibaratkan sebagai saku celana, dan Storage sebagai tas punggung, karena ketika ada barang yang dibutuhkan, tentu akan lebih mudah dan cepat jika barang tersebut disimpan di saku celana, bukan?.

ROM

ROM atau Read Only Memory adalah tempat penyimpanan file secara permanen yang hanya dapat dibaca. File yang tersimpan di ROM biasanya berbentuk firmware atau software yang terhubung dengan sistem kinerja operasi pada smartphone. Contoh fungsi spesifiknya, ROM memungkinkan sistem operasi (OS) dan aplikasi bawaan tetap ada meskipun kamu melukan reset pengaturan pabrik.

Pada beberapa smartphone, pengguna dapat melakukan modifikasi pada ROM dengan mengganti atau memperbarui ROM. Namun, tindakan tersebut memerlukan "Root" pada smartphone terlebih dahulu, dan tentu tindakan ini berisiko dan dapat membatalkan garansi ponsel. Modifikasi yang tidak tetap juga dapat berakibat fatal, yang menyebabkan kegagalan sistem hingga perangkat mati secara total.

ROM yang mengalami kerusakan, dapat diperbaiki dengan cara reset pengaturan pabrik atau memperbarui software terbaru. Namun jika kerusakan terlalu parah, pengguna harus mengganti chip memori dengan yang baru.

Penyimpanan Internal (Storage)

Penyimpanan Internal memiliki beberapa istilah lainnya, seperti memori internal, dan juga storage. Sebenarnya yang paling tepat adalah storage. Namun, karena ada istilah memori eksternal maka banyak orang yang menyebut storage di sebuah smarthphone adalah penyimpanan atau memori internal.

Lalu apa itu Storage? Storage adalah tempat penyimpanan berbagai data seperti file, foto, video, musik, aplikasi, dan data lainnya. Fungsinya mirip seperti HDD atau SSD pada komputer. Sebagai tempat penyimpanan, data tersebut bisa dibaca, ditulis, dipindahkan, atau dihapus.

Semakin besar kapasitas storage tentu semakin bagus, apalagi terdapat data aplikasi atau file yang banyak dan berukuran besar. Namun, apabila storage kamu penuh, pada beberapa smartphone ada opsi penambahan penyimpanan eksternal berupa microSD.

Dengan mengetahui perbedaan dari ketiga istilah diatas, kami berharap artikel ini dapat membantu kamu untuk lebih memahami fungsi dari masing-masing komponen dalam pengoperasian smartphone secara keseluruhan.

Share this post